PRAVEEN / DEBBY JUARA ALL ENGLAND 2016



WOOHOOOOOOOO

Yapsss masih dalam euphoria All England, kali ini gue mau ngebahas jagoan terbaru kita yang baru aja menjadi juara All England SSP 2016 yaitu pasangan ganda campuran Praveen Jordan / Debby Susanto.

Yaaappss pasangan ganda campuran yang merupakan pelapis dari Owi / Butet ini baru aja menjadi juara di ajang All England SSP 2016 di nomor ganda campuran.

Sempet pesimis kalo Indonesia bakal dapet gelar juara dari All England tahun ini, karena hanya Praveen / debby satu satunya wakil Indonesia yang berhasil melangkah ke babak semifinal. Setelah terjadi gugur berjamaah dibabak round 2. Ditambah lagi pasangan Praveen/ debby ini harus ketemu sama musuh bebuyutan owi / butet dibabak semifinal. Nah lohhh gimana engga mau pesimis kan gue ?


Nah mari kita liat bagaimana perjalanan pasangan yang akrab disapa Pradeb oleh para BEEL ini ke final :

Di babak pertama Praveen / debby yang merupakan unggulan ke delapan di All England 2016 harus berjumpa dengan ganda campuran asal singapura yaitu Danny Bbawa Chrisnanta / Yu yan Vanessa. Pradeb berhasil menang dari ganda Singapura ini dengan skor 21 -14 21 -17

Di babak kedua Pradeb berjumpa dengan ganda campuran dari negara tempat lahirnya sinichi kudo. Yapsss Jepang, pradeb bertemu dengan Kenta Kazuno/ Ayane Kurihara. Disaat pemain Indonesia berguguran berjamaah di babak kedua, Pradeb berhasil menang dengan rubber game  13 -21 21-14 21-18 dari ganda Jepang tersebut. Yeyyyy ke perempatfinal..


Di perempatfinal Pradeb ditantang oleh unggulan 3 asal China yaitu Liu Cheng / Bao Yixin. Dan FYI pertandingan ini berlangsung abis subuh loh waktu Indonesia dan tinggal satu satunya harapan Indonesia, karena owi/butet sebelumnya udah kalah pas maen jam 2an. Dan berhasil menang dengan skor 21 -14 23-21. Yeayyyy kesemifinal dehhh..


Di babak semifinal, ini nih yang sempet bikin pesimis, karena di semifinal harapan satu satunya Indonesia ini harus berhadapan dengan unggulan 1 dan peringkat satu dunia asal China dan musuh bebuyutannya owi/butet yaitu Zhang Nan / Zhao Yunlei. Asal tau aja ya, pertandingan ini bikin gemetaran, tangan pada dingin, dan ga bisa nafas. Bukannya lebay atau gimana tapi banyak loh yang ngerasain itu. Zhang Nan / Zhao Yunlei atau biasa disebut BEEL ZZ ini, emang sangat menakutkan kemampuan Zhao Yunlei didepan net udah engga dragukan lagi, belum lagi mental mereka berdua emang mental juara, mau ketinggalan sejauh apapun pasti kekejar. 


Pertandingan berlangsung seru, sampe sampe berasa final. Bukan meragukan pasangan Pradeb, ini adalah pertemuan ke delapan, tujuh pertemuan sebelumnya selalu dimenangin oleh ZZ, emang sih pertemuan terakhir mereka Pradeb berhasil ngajak ZZ rubber, tapi tetep aja ZZ ini engga bisa diremehkan. Apalagi yang paling ditakutin adalah kalo Praveen udan eror, duhh engga nahan deh. Tapi Alhamdulillah Pradeb berhasil menang dari ZZ dengan ­straight game 21-19 21-16. Yeayyyyyy ke final \(^0^)/.


Di final jagoan Indonesia ini ditantang oleh unggulan ke 5 asal Denmark Joachim Fischer Nielsen/ Christinna Pedersen. Pasangan yang biasa dipanggil Joped sama BEEL Indonesia ini, berhasil melangkah ke final setelah mengalahkan wakil tuan rumah pasangan suami istri Adcocks. FYI Adcocks adalah ganda yang ngalahin owi/ butet di perempat final. Dan wohoooo Oradeb berhasil menang dari pasangan Denmark ini dengan straight game 21- 12 21-17 . yeayyyy…..


Ini adalah gelar  superseries pertama buat pasangan Praveen /Debby, dan gelar pertama ini diraih di All England, berkesan banget pastinyalah....


Yang unik dari 5 tahun terakhir ganda campuran Indonesia selalu menepatkan wakilnya di final, dan berhasil membawa 4 gelar juara di nomor ganda campuran. Ketceh kannn??


Dan yang paling berksesan adalah setiap kali ucok alias Praveen mau ngambil bola debby dengan setia selalu mengingatkan “sabar cok sabar cok” .  awalnya gue sempet bingung ini suara siapa ngomong gini mulu, ternyata itu suara debby. Permainan Pradeb juga patut diacungi jempol deh, deffence debby luar biasa, smashnya juga. Praveen yang punya semash luar biasa kencengnya juga banyak ngeluarin pukulan pukulang variasi sampe sampe lawan pada kekecoh (Bahasa apa ini?). pokoknya keren deh, ditambah arahan arahan strategi dari Herry IP, yang merupakan pelatih ganda putra, katanya sih pelatih ganda campurannya lagi ada urusan jadi engga bisa dampingin. Yahhh pokoknya ketcehhh deh...


Selamat buat jagoan Indonesia Praveen Jordan / Debby Susanto, semoga ini menjadi pembuka buat gelar gelar superseries lainnya. Latihan lebih keras lagi, jangan cepet puas, seperti kata Debby saat diwawancara “ Saat kita turun dari podium, kita bukanlah seorang juara lagi” \(^,^)/



 H2H sebelum pertadingan final

 Dukungan dari Pak Presiden RI :)

 Foto bareng sama coach Herry IP (pelatih ganda putra)

 Selebrasi kemenangan Praveen / Debby \(^,^)/

Duh pialanya di cium :*
Joped dan Pradeb di Podium

Source Pict by :
@BulutangkisRI, @BadmintanTalk, @INABadminton

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tim Beregu Putra di Perempatfinal Badminton Asia Team Championships 2018

Jadi sebelumnya gue udah bahas kalo tim beregu Indonesia menjadi juara grup di masing masing grupnya. Nah sekarang gue mau bahas tentang tim beregu putra aja, nanti tim beregu putri dijual terpisah. Setelah menjadi juara grup, diundi lah untuk babak perempatfinal. Hasilnya tim beregu putra Indonesia harus bertemu Jepang di perempatfinal. Melawan Jepang tentu bukan hal yang mudah, Jepang punya senjata andalan yaitu Kento Momota sebagai tunggal ketiga. Tau Kento? Diriku lupa kalo engga salah dia pernah menjadi peringkat 3 besar dunia, dan tahun 2016 kena kasus judi gitu, jadi dapat sanksi dari negaranya, larangan bertanding kurang lebih setahun, dan tahun 2017 udah mulai aktif main lagi tapi di level level bawah, walau demikian di setiap turnamen yang dia ikuti hamper selalu juara. Yahh itulah Momota tetap Momota. Ditambah berkurangnya kekuatan tim Indonesia, karena Gideon mengalami Cidera. Tapi yah mau engga mau harus dihadapi. Ketika melihat line up yang main, Jojo, Kevin/Ahsan, Gin
Baca selengkapnya

Nonton Langsung Bulutangkis di Istora Gelora Bung Karno part 1

Gambar
Seperti yang kita semua tau, (yakin semua tau?) Kawasan Gelora Bung Karno mengalami renovasi besar besaran guna mempersiapkan diri untuk Asian Games 2018. Udah tau kan kalo Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018? Kalo belum, tuh udah gue kasih tau ya. Nah karena Istora termasuk dalam Kawasan GBK dan juga termasuk yang dipersiapkan untuk menjadi venue Asian Games 2018, maka Istora termasuk dalam Gedung yang direnovasi. Hal ini berdampak pada turnamen Indonesia SSP 2017, turnamen bulutangkis yang menawarkan sensasi berbeda dari turnamen turnamen lainnya ini harus dilaksanakan di Jakarata Convention Center. JCC ini sudah pasti tidak sebesar Istora sehingga kapasitasnya terbatas, dan ini membuat harga tiket jadi tidak bersahabat. Apalah daya diriku yang merupakan pengangguran terselubung, jadi memutuskan untuk absen nonton langsung turnamen keren itu di tahun 2017.  Nah tahun ini, Kawasan GBK sudah selesai di renovasi, dan untuk tes event Asian Games maka turnamen
Baca selengkapnya

Nonton Langsung Bulutangkis di Istora Gelora Bung Karno part 2

Gambar
Ini lanjutan Nonton Langsung Bulutangkis di Istora Gelora Bung Karno part 1 Pas gue mau ke toilet, Thofan nyamperin gue dan ngasih tau kalo Kartika nunggu di atas. Setelah dari toilet kita langsung masuk, dan gue sangat amat kecewa karena ternyata kita engga dapet balon tepok tepokan. Padahal itu yang selalu gue harapkan dan gue jadikan oleh oleh setiap kali nontong langsung ke Istora. Pas gue duduk, dilapangan ada Fitriani vs Rachanok Intanon, terus ada Saina Nehwal dan banyak lagi. Engga lama kemudian, masuklah Owi Butet dilapangan 2 yang tadi dipake Fitri, jadi karena gue nonton di kelas 1, urutan lapangan terdekat dari gue adalah lapangan 3,2,1,4.   Seneng dong ya, ngeliat pasangan emas olimpiade, ps mereka masuk Istora langsung bergermuruh. Selain owi butet, gue juga sangat bersyukur, karena WS idola gue Tai Tzu Ying dari Taipei maen di lapangan 3, otomatis depan gue banget dong, sayangnya dia lawan senegaranya.    Ada Rachanok Inatanon dan Fitriani di lapangan 2
Baca selengkapnya