Pelajaran Berharga

Gue udah pernah cerita sebelumnya kalau gue ikut kegiatan bakti sosial di Bakti sosial part 1 dan Bakti sosial part 2, nah disini gue mau sedikit berbagi pelajaran yang gue ambil dari pengalaman gue itu. Pertama adalah dari Bakti sosial part 1 yang dilaksanain tahun 2014, kegiatan itu dilaksanain di daerah Babelan, Bekasi. Selama ini gue hanya melihat di tv tentang orang orang yang kesulitan air bersih, namun di kegiatan ini gue dapat merasakan langsung pengalaman itu. Padahal daerah itu namanya masih sama dengan nama tempat gue tinggal yaitu Bekasi yang notabene letaknya engga jauh dari Jakarta. ( yah walaupun masih banyak orang yang berpikir Bekasi punya planet sendiri ) Hal itu membuat gue berpikir bagaimana keadaan orang orang yang di daerah yang jauh dari Ibukota.
Sebenernya keadaan air di sana  cukup memadai. Hanya kondisi airnya itu berasa, kalo kata orang orang sih air tempayan. Gue langsung mikir, apa air tersebut layak untuk di masak? Buat sikat gigi aja rasanya aneh. Kalau emang air nya engga bisa di masak,berarti kalau warga sana mau masak, mereka harus beli air dulu dong. Dan kalau melihat kondisi warga sekitarnya, pasti akan agak memberatkan kalau mereka juga harus beli air buat di konsumsi.

Nah pelajaran selanjutnya juga gue dapetin pas ikut baksos tahun ini, di Bakti Sosial part 2 kali ini dilaksanain di daerah Bogor. Dari baksos ini, gue bisa ngerasain juga betapa pentingnya air bersih di kehidupan sehari hari. Karena rumah yang di pake buat kita tinggal selama baksos itu airnya sangat keruh, bahkan warnanya itu kayak air di campur tanah. Kondisi ini menyulitkan kita dalam beraktivitas. Sebenernya gue  engga tau, apa emang air di sana semuanya warnanya begitu atau hanya di rumah yang waktu itu kita pake selama baksos . Tapi yang pasti kondisi itu semakin membuka mata gue betapa pentingnya air buat kehidupan.

Hal lain yang gue dapet adalah betapa ramahnya warga sekitar, ada peristiwa dimana warga sekitar memberikan sumbangan makanan berupa lontong dan gorengan ke kita yang tengah melaksanakan baksos. Padahal kalau di pikir, apa yang kita lakukan hanyalah hal yang kecil. Kegiatan baksos yang dilakukan paling hanya bisa merenovasi bangunan yang sudah ada.  Yah itulah mungkin kita berpikir bantuan itu kecil, tapi bisa jadi orang lain berpikir itu sangat berharga.

Selain itu gue juga sempat numpang mandi di rumah warga dan itu diijinin dengan mudahnya oleh warga itu. Padahal kalo kita lihat kehidupan di kota kota besar yang rumahnya di tutup sama pagar pagar tinggi, terkadang orang yang mau bertamu pun sulit apalagi mau numpang mandi.

Disana aku juga belajar arti berbagi, ada yang jualan gorengan pagi pagi harganya murah hanya seribu rupiah, padahal di tempat aku tinggal sekarang harga gorengan sudah 2000 dapet 3 , disana juga ada nasi uduk seharga seribu rupiah. Sselain harga murah tersbut kita juga masih dapet teh anget gratis yang udah di siapin sama yang jualan. Coba di kota kota besar mana ada yang gratis, ke toilet aja bayar .

Dan satu hal lagi, disana susah sinyal. Dan kita yang memang terbiasa hidup dengan gadget, pun kelimpungan ketika ada disana. Padahal warga disana sudah setiap hari keadaannya seperti itu.

Yaa kalau liat kehidupan di sana, masih sangat jauhlah dengan kehidupan di kota Jakarta. Padahal letaknya engga begitu jauh dengan ibukota. Hal itu semakin membuat aku bersyukur dengan keadaan gue saat ini. Namun juga semakin membuat gue berpikir bagaimana dengan kehidupan daerah daerah yang lebih jauh lagi dari Ibukota.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tim Beregu Putra di Perempatfinal Badminton Asia Team Championships 2018

Nonton Langsung Bulutangkis di Istora Gelora Bung Karno part 1

Nonton Langsung Bulutangkis di Istora Gelora Bung Karno part 2